Belajar Pintar Tergantung Gaya Anak Dalam Belajar

Biasanya orang tua selalu merasa risau memikirkan anaknya kalau sedang bersekolah. Kerisauannya itu bukan karena kelakuan anak yang nakal atau kondisi kesehatannya tak mengkhawatirkan, melainkan kemampuan belajar anak yang menurutnya tak menunjukan perkembangan yang menggembirakan.

Orang tua sebenarnya sudah mencoba untuk membantu anaknya untuk belajar secara benar menurut pengalaman yang sering kita lakukan. Misalnya, ia tak lagi menyalakan televisi pada saat anaknya akan belajar. Tak pernah alpa menemani anaknya belajar, jika anak menemui kesulitan kita bisa ikut membantu memecahkannya. Namun sejauh ini, orang tua biasanya tetap merasakan kalau kemajuan belajar anaknya tidaklah terlalu menggembirakan. Paling tidak, hasil belajarnya di sekolah tak menunjukkan nilai yang cukup baik. Inilah yang biasanya membuat para orang tua menjadi geram dan gusar. Apa yang terjadi sebenarnya agar anak-anak mampu mengatasi persoalan belajar mereka sendiri sehingga menjadi efektif dan bermanfaat agar hasil belajarnya menjadi lebih bagus lagi?????

Tentu saja ada banyak pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan belajar anak. Salah satunya adalah dengan mengenal pendekatan belajar dan kemampuan personal anak– adalah mengenali gaya belajar anak. Dengan cara itu, orangtua akan dapat membantu anaknya menemukan cara belajar yang tepat, efektif dan bermanfaat.

Pada prinsipnya, untuk mengenali bagaimana si anak bisa menemukan cara belajar bisa dimulai dengan mengamati kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari. Misalnya, saat mereka bermain atau kegiatan seperti apa yang sangat mereka sukai. Sebagai contoh, ada anak yang sangat senang mendengar dongeng atau cerita, sementara ada anak lain yang mungkin lebih suka bergerak atau menyentuh segala sesuatu yang menarik perhatiannya atau bahkan ada anak yang sangat senang menyanyi. Dengan mengamati kebiasan yang mereka lakukan, sebenarnya kita bisa menemukan jalan yang mungkin bisa dikembangkan sebagai salah satu gaya belajar yang tepat untuk anak-anak kita.

Selama ini, setidaknya saya mengenal gaya belajar itu ada tiga yaitu :
1.Visual.
Kekuatan belajar si kecil berdasarkan pada ingatan penglihatan.
Ciri-cirinya:
– Jika berbicara, gerakan bola matanya sering ke arah atas
– Nada suara cenderung tinggi
– Napasnya pendek (dangkal)
– Mengakses informasi dengan melihat ke atas.
– Tempo bicara cepat.
Cara Belajar Si Visual:
– Lebih banyak membaca buku atau majalah
– Membuat grafik, diagram atau peta pemikiran
– Belajar dengan media komputer
– Membuat poster ringkasan pelajaran
– Flowchart, kartu kecil yang memudahkan untuk belajar dan dibawa
– Highlighting, memberikan warna-warni ceria pada catatan atau buku
– Memakai model atau benda yang terlihat, misalnya kerangka tubuh manusia
– Imajinasi, membayangkan peristiwa
2. Auditori
Kekuatan belajar si kecil dengan gaya ini, adalah terfokus pada penglihatan.
Ciri-cirinya:
– Gerakan bola mata sejajar dengan telinga
– Suara jelas dan kuat
– Bicara lebih sedikit
– Mengakses informasi dengan menengadahkan kepala
Cara Belajar Si Auditori:
– Membaca dengan suara keras
– Sesi tanya jawab
– Mendengarkan rekaman, bisa pula dengan merekam suaranya sendiri
– Diskusi dengan teman
– Belajar dengan mendengarkan
– Menyampaikan kembali yang dipelajari
– Belajar dengan media musik atau sambil diiringi musik
– Kerja kelompok
– Membutuhkan waktu tenang untuk memikirkan materi

3. Kinestetik
Kekuatan belajar si kecil yang memiliki gaya ini, mirip dengan Visual, yaitu melalui penglihatan.
Ciri-cirinya:
– Gerakan bola mata ke arah bawah
– Suara cenderung berat
– Menggunakan gerakan atau bahasa tubuh
– Mengakses informasi dengan melihat ke bawah

Cara Belajar Si Kinestetik
– Keterlibatan fisik, belajar sambil bereksperimen
– Membuat model atau benda-benda media belajar
– Bermain peran
– Membuat mind mapping
– Belajar sambil berjalan
– Highlighting (pewarnaan)
– Mengetahui Ambak (Apa Manfaatnya bagiku) dari yang dipelajarinya
Orangtua bisa mengetahui gaya belajar buah hatinya dengan mengamati atau mengajaknya berbicara, lihat caranya infomasi melalui gerakan mata anak. Biasanya, seorang anak tidak mutlak hanya memiliki satu gaya belajar saja, karena ada yang menggabungkannya dari beberapa gaya.
Untuk hasil terbaik dalam memperoleh pengetahuan baru dan pengembangan kemampuan akademik anak, pendekatan yang paling diminati anak sebaiknya digunakan sebagai prioritas. Bagaimana pun, kecenderungan yang ditunjukkannya dalam pendekatan belajar tertentu, akan membuat memiliki peluang lebih besar untuk bisa mengembangkan kemampuan akademiknya secara maksimal. Pendekatan lainnya, bisa secara bertahap diperkenalkan pada anak sesuai dengan pertumbuhan usianya.
Disinilah peran orangtua untuk memerkenalkan sebanyak-banyaknya variasi cara belajar, tentunya yang menyenangkan baginya. Jika belajar menjadi menyenangkan dan mudah bagi anak, tentu ilmu yang dipelajarinya pun semakin mudah masuk ke dalam otak

~ oleh iisirma pada Mei 23, 2008.

Tinggalkan komentar