Eusi hate

Tak terasa, hampir lima tahun sudah aku mengajar di SD, banyak hikmah yang dapat aku petik, terutama ketika harus berhubungan dengan anak dan orang tua. Begitu banyak karakter yang selalu harus dihadapi, bahkan setiap tahun selalu berganti.

Ada kekhawatiran ketika berhadapan dengan anak, karena setiap anak memiliki karakter yang unik yang telah dibentuk dari pola asuh kedua orang tuanya. Khawatirnya, hal-hal yang telah menjadi sesuati yang baik dan dibawa di rumah menjadi pudar. Apalagi ketika orang tua berbicara tentang kepuasan atas layanan yang telah kita berikan, sebab mungkin saja usaha kita maksimal sedangkan hasil yang diperoleh sebaliknya.

Seperti halnya setiap tahun saya selalu menunggu dan berharap, kelak nanti siswa yang akan saya ajar lebih bagus, mudah dikondisikan dan lain-lain. Ternyata tidak setiap harapan itu menjadi kenyataan yang mana setiap tahun kebetulan mengajar kelas satu, banyak hal yang memang harus dipelajari, sebab pendekata, treatment yang harus diberikan kepada setiap anak berbeda.

Tahun pertama bertemu dengan anak yang sebenarnya memiliki potensi bagus, hanya sesuatu hal sehingga menjadi kendala baik perilaku ataupun akademis. Ternyata tahun ini terulang, dengan dihadapkan pada anak yang memiliki karakter yang sama. Tapi saya yakin seiring dengan proses mudah-mudahan yang menjadi harapan saya, orang tua dan sekolah bisa tercapai.

kuncinya adalah sabar, berusaha dan berdo’a. dan yakin kalau Allah itu maha adil, tidak semata-mata memberikan tugas kalau memang umatnya tidak akan mampu.

AYOOOOOOOOOOOOOOO   SEMANGAAAAAAAAT. O.C.

~ oleh iisirma pada Juli 24, 2008.

Tinggalkan komentar