Nostalgia

Dahulu, ketika itu aku memiliki sahabat yang selalu menemani dalam suka dan duka, ketika saya butuh dia selalu ada, memberiku semangat dan nasehat. Hanya saja saat semuanya sepertinya seolah-olah terputus,  saya tidak pernah berhubungan lagi.

Pada saat itu saya pernah terucap, kalau Allah mengijinkan dalam berbagai hal (mencapai kebahagiaan)

harus sama, dan memang kebetulan, ternyata ketika dia memutuskan untuk menikah ternyata

tanggal pernikahannya juga sama, sehingga saya tidak bisa datang.

Ada perasaan  bersalah juga karena dengan harapan tersebut, karena jadi tidak bisa berbagi cerita tentang kebahagiaan,

dan ini mungkin yang terbaik dari Allah.

Dan menyesalnya juga  saat ini saya tidak pernah mendengar kabarnya lagi. Apakah dia bahagia dengan pernikahannya?, sudah diberi momongan atau belum ?

Sahabat, andai saja tahu bahwa aku di sini selalu menunggumu, kabarmu, semua ceritamu.

Do’aku selalu menyertaimu semoga kamu ada dalam kebahagiaan seperti yang pernah kita

impikan dan harapkan seperti dahulu, dan semoga Allah mendengar harapan itu dan

bisa mewujudkannya. Amiien.

Sahabat aku selalu menunggmu.

~ oleh iisirma pada April 3, 2008.

Tinggalkan komentar